Politik Santri: Pemikiran dan Aksi (Studi Kasus Pondok Pesantren Tebuireng)
Santri Politics: Thought and Action (A Case Study of Tebuireng Islamic Boarding School)
DOI:
https://doi.org/10.35719/fenomena.v9i1.467This research is aimed at understanding the political thought and action of Tebuireng's santri from their own perspectives. Based on the emic perspective, the analysis unit is a social phenomenon that can be observed. This research focuses on understanding the world of santri themselves. The research has two assumptions: first, the choice and political tendencies of Tebuireng's santri are not subjected to critical "appreciation" or rational analysis. They "emerge" merely as "representatives" of a structural part with an extreme role. Their political understanding is not the result of pure creative "ijtihad." The second assumption, conversely, posits that their political behavior is an individual interpretation involving understanding and awareness that is not mechanical. Thus, it is no surprise that the same certain value could be heterogeneous at the level of understanding. In this case, the political social realism of santri was filled with subjective dimensions that were not singular but varied, depending on the diversity of subjective meanings at the level of the people involved in that politics. This theoretically oriented research draws on Giddens' structuration theory, which places structure as a "virtual order" and "generable procedure" that is also significant in observing Tebuireng's santri political action.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pemikiran dan aksi politik santri Tebuireng dari perspektif mereka sendiri. Berdasarkan perspektif emik, unit analisisnya adalah fenomena sosial yang terlihat. Penelitian ini berfokus pada pemahaman dunia santri itu sendiri. Penelitian ini memiliki dua asumsi: pertama, pilihan dan kecenderungan politik santri Tebuireng tidak ditempatkan pada "apresiasi" yang kritis dan rasional. Mereka "hadir" hanya sebagai "wakil" dari bagian struktur dengan peran yang ekstrem. Pemahaman politik bukanlah hasil dari "ijtihad" kreatif yang murni. Asumsi kedua, sebaliknya, perilaku politik mereka merupakan interpretasi individu yang melibatkan pemahaman dan kesadaran yang tidak mekanistik. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika nilai tertentu yang sama bisa menjadi heterogen pada tingkat pemahamannya. Dalam hal ini, realisme sosial politik santri dipenuhi oleh dimensi subjektif yang tidak hanya satu tetapi bervariasi, tergantung pada ragam makna subjektif pada tingkat orang-orang yang terlibat dalam politik tersebut. Penelitian yang berorientasi teoritis ini berasal dari teori strukturasi Giddens yang menempatkan struktur sebagai "tatanan virtual" dan "prosedur yang dapat digeneralisasikan" yang juga penting dalam melihat aksi politik santri Tebuireng.
Downloads
References
Abdullah, Taufik (ed.). (1983). Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali.
Abdullah, Taufik. (1987). Sejarah dan Masyarakat; Lintasan Historis Islam di Indonesia (Cet. II). Jakarta: Obor.
Aboebakar. (1957). Sejarah Hidup KH. A. Wahid Hasyim. Jakarta: Depag R.
Afandi, Afif (Peny.). (1997). Islam Demokrasi Atas Bawah, Polemik Strategi Perjuangan Umat Model Gus Dur dan Amin Rais (Cet. III). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Al-Chaidar. (1419 H). *Pemilu 1999 Pertarungan Ideologis Partai-partai Islam Versus Partai-partai Sekuler* (Cet. II). Jakarta: Darul Falah.
Aminudin. (1999). Kekuatan Islam dan Pergulatan Kekuasaan di Indonesia Sebelum dan Sesudah Runtuhnya Rezim Soeharto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anwar, Syafi’i M. (1995). Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia; Sebuah Kajian Politik tentang Cendikawan Muslim Orde Baru. Jakarta: Paramadina.
Benda, Harry J. (1985). Bulan Sabit dan Matahari Terbit Islam Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang (Cet. II). Jakarta: Pustaka Jaya.
Bruinessen, Martin van. (1994). Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia (Cet. II). Bandung: Mizan.
Bruinessen, Martin van. (1994). NU Tradisi Relasi-relasi Kuasa Pencarian Wacana Baru. Bandung: LKIS.
Bruinessen, Martin van. (1995). Kitab Kuning Pesantren dan Tareqat; Tradisi-tradisi Islam Indonesia. Bandung: Mizan.
Darwis, KH. Eliyasa (ed.). (1994). Gus Dur NU Dan Masyarakat Sipil. Yogyakarta: LKIS.
Dhofier, Zamakhsyari. (1985). Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai (Cet. IV). Jakarta: LP3ES.
Faisal, Sanapiah (et al.). (1998). Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: BMPTSI.
Furchan, Arief. (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.
Geertz, Clifford. (1983). Abangan Santri Priyayi Dalam Masyarakat Jawa (terj. Aswab Mahasin) (Cet. I). Jakarta: Pustaka Jaya.
Hadad, Ismid (ed.). (1982). Kebudayaan Politik dan Keadilan Sosial (Cet. III). Jakarta: LP3ES.
Hamzah, Imron, & Anam, Choirul. (1999). Gus Dur Diadili Kiai-kiai Sebuah Dialog Mencari Kejelasan (Cet. II). Surabaya: Bisma Satu.
Hefner, Robert W. (2000). Islam Pasar Keadilan. Yogyakarta: LKIS.
Horikoshi, Hiroko. (1987). Kyai dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.
Madjid, Nurcholish. (1997). Kaki Langit Peradaban Islam. Jakarta: Paramadina.
Madjid, Nurcholish. (1997). Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Paramadina.
Malik, Djamauddin, Dedy, & Ibrahim, Subandi, Idi. (1998). Zaman Baru Islam Indonesia, Pemikiran dan Aksi Politik. Bandung: Zaman.
Maarif, Ahmad Syafi’i. (1995). Membumikan Islam (Cet. II). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maarif, Ahmad Syafi’i. (1996). Studi Percaturan Dalam Konstituante; Islam dan Masalah Kenegaraan (Cet. III). Jakarta: LP3ES.
Mulkan, Munir Abdul. (1994). Runtuhnya Mitos Politik Santri Strategi Kebudayaan Dalam Islam (Cet. I). Yogyakarta: Sipress.
Noer, Deliar. (1983). Islam Pancasila dan Asas Tunggal. Jakarta: Yayasan Perkhidmatan.
Rais, Amin M. (1998). Tauhid Sosial; Formula Menggempur Kesenjangan (Cet. III). Bandung: Mizan.
Steenbrink, Karel A. (1986). Pesantren Madrasah Sekolah Pendidikan Islam Dalam Kurun Modern. Jakarta: LP3ES.
Steenbrink, Karel A. (1995). *Kawan Dalam Pertikaian Kaum Kolonial Belanda dan Islam di Indonesia (1596-1942)*. Bandung: Mizan.
Soekanto, Soerjono. (1986). Georg Simmel Beberapa Teori Sosiologis. Jakarta: Rajawali.
Suryanegara, Ahmad Mansur. (1995). Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di Indonesia (Cet. II). Bandung: Mizan.
Tanter, Richard, & Young, Kenneth. (1993). Politik Kelas Menengah Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Wahid, Abdurrahman (et al.). (1991). Kontroversi Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Rosdakarya.
Woodward, Mark R. (1998). Jalan Baru Islam Memetakan Paradigma Baru Islam Indonesia (Cet. I). Bandung: Mizan.
Yusuf, Slamet Effendy (et al.). (1983). Dinamika Kaum Santri Menelusuri Jejak dan Pergolakan Internal NU. Jakarta: Rajawali.
Downloads
Section
License
Copyright (c) 2010 Zainul Fanani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.