Wirid Dzikir Al-Ghafilin K.H. Achmad Siddiq (Upaya Pembaruan Tarekat)
Wirid Dzikir Al-Ghafilin by K.H. Achmad Siddiq (An Effort in Renewing the Tariqa)
DOI:
https://doi.org/10.35719/fenomena.v14i2.592According to Kyai Achmad, there are three terms derived from the Qur'an to describe the characteristics of Islam: at-tawassuf, al-i’tidal, and at-tawazan. These three can manifest in all aspects of religious, social, national, and state life. Therefore, Kyai Achmad coined the motto: “at-tawassuth wal i’tidal fi jami’il ahwal” can be reflected in the aspects of hablun minAllah wa hablun min an-nas. There are several fundamental reasons why research on Kyai Achmad Siddiq's Sufi thoughts was conducted. The findings of this research indicate that the teachings and practices of Sufism—especially the tariqa—by Kyai Achmad Siddiq necessitate an effort to renew tariqas that operate outside Sunni corridors. Furthermore, Kyai Achmad Siddiq's thoughts through his Sufi teachings have had profound and fundamental implications.
Menurut Kyai Achmad, ada tiga istilah yang diambil dari al-Qur’an dalam menggambarkan karakteristik agama Islam, yaitu at-tawassuf, al-i’tidal dan at-tawazan. Ketiganya dapat termanifestasikan dalam semua aspek kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena itu, Kyai Achmad membuat semboyan: “at-tawassuth wal i’tidal fi jami’il ahwal” bisa tercermin dalam aspek hablun minAllah wa hablun min an-nas. Ada beberapa alasan mendasar kenapa dilakukan penelitian tentang pemikiran tasawuf Kyai Achmad Siddiq. Temuan dari penelitian ini adalah ajaran dan praktek tasawuf—khususnya tarekat—Kyai Achmad Siddiq, adalah perlu adanya upaya pembaruan tarekat terhadap tarekat-tarekat yang menjalankan praktek-praktek tarekat di luar koridor Sunni, dan pemikiran Kyai Achmad Siddiq melalui ajaran-ajaran tasawufnya telah membantu implikasi jauh dan mendasar.
Downloads
References
Aceh, Aboe Bakar. Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf. Djakarta: Penerbitan Tjibantar, tanpa tahun.
Aceh, Aboe Bakar. Sejarah Hidup K.H. A. Wahid Hasyim dan Karangan Tersiar. Jakarta: Panitia Buku Peringatan Almarhum K.H. A. Wahid Hasyim, 1957.
Amin, M. Masykur. NU dan Ijtihad Politik Kenegaraannya. Yogyakarta: al-Amin Press, 1996.
Azra, Azyumardi. “Banyak Salah Paham terhadap Tasawuf”. Sufi, No. 21/Th. II, Maret 2002.
Badawi, ‘Abd ar-Rahman. Tarikh at-Tasawwuf al-Islami. Kuwait: Wikalat al-Mathbu’ah, 1975.
Bruinessen, Martin van. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan, 1999.
Ghazali, al-Imam. Ihya’ Ulum ad-Din, Juz I-IV. Surabaya: al-Hidayah, tanpa tahun.
Huda, Afton Ilman. Biografi Mbah Siddiq. Jember: Pon. Pes. Al-Fattah, tanpa tahun.
Masyhuri, A. Aziz (Penghimpun). *Permasalahan Thariqah; Hasil Kesepakatan Muktamar dan Musyawarah Besar Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah Nahdlatul Ulama (1957-2005 M)*. Surabaya: Khalista-Pesantren “al-Aziziyyah” Denanyar Jombang, 2006.
Nahid, Abu dan Kerabat AULA. Pemikiran K.H. Achmad Siddiq tentang: Aqidah, Syari’ah dan Tasawuf, Khittah NU 1926, Hubungan Agama dan Pancasila, Negara RI Bentuk Final, Watak Sosial Ahlussunnah, Seni dan Agama. Surabaya: Yayasan Majalah AULA Jawa Timur, 1992.
Noeh, Munawar Fuad dan Mastuki HS. (Ed.). Menghidupkan Ruh Pemikiran K.H. Achmad Siddiq. Jakarta: Logos, 1999.
Siddiq, Achmad. Khittah Nahdliyyah. Surabaya: Balai Buku, 1980.
Simuh. Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.
Thoha, Zainal Arifin. Runtuhnya Singgasana Kiai (NU, Pesantren dan Kekuasaan: Pencarian tak Kunjung Usai). Yogyakarta: Kutub, 2003.
Downloads
Section
License
Copyright (c) 2015 H. Syamsun Ni’am

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.