Naskah-Naskah Keislaman Pandalungan

Islamic Manuscripts of Pandalungan

Authors

  • Muhammad Ardiansyah Institut Agama Islam Negeri Jember

DOI:

https://doi.org/10.35719/fenomena.v14i2.589

Keywords:

Pandalungan, Philology, Manuscripts, Filologi, Naskah

Abstract

This paper is more of a report on preservation, conservation, and reconstruction activities of Islamic intellectual heritage through the inventory of manuscripts found in the Pandalungan region. This is important given the discovery of many manuscripts in poor and neglected conditions. The manuscripts themselves have yet to be explored in terms of their content and historical dimensions. The content and historical dimensions of these manuscripts can provide valuable information and knowledge for historiographical studies and the social history of Islamic intellectualism in the Pandalungan region. This initiative is an initial effort to prepare a database of Islamic manuscripts in Pandalungan, which can be used as a basis for further research on the intellectual heritage of Indonesian Islam, particularly in Pandalungan. Thus, these manuscripts will remain readable and alive as dynamic entities within communities that continue to evolve. The study of these manuscripts is also expected to reconstruct the intellectual heritage and social history of past societies. Through these manuscripts, we hope to write the social history and intellectual traditions of Pandalungan Islam from an "insider" perspective, not an "outsider" one. Philology serves as the approach—loosely applied—in this activity. This approach is based on the assumption that manuscripts, as heritage, contain thoughts, emotions, traditions, customs, and cultures that once existed and are still relevant to contemporary conditions.

Tulisan ini lebih merupakan laporan kegiatan preservasi, pelestarian, dan rekonstruksi khazanah intelektual keislaman melalui inventarisasi naskah-naskah yang terdapat di wilayah Pandalungan. Ini penting dilakukan mengingat banyak ditemukan naskah-naskah dengan kondisi yang memprihatinkan, tak terawat. Naskah-naskah itu sendiri belum tergali dari segi content dan dimensi kesejarahannya. Content dan dimensi kesejarahan naskah tersebut dapat memberikan informasi maupun pengetahuan yang berharga dalam kajian historiografi maupun sejarah sosial intelektual Islam di wilayah Pandalungan. Kegiatan ini merupakan ikhtiar awal menyiapkan database naskah-naskah keislaman di wilayah Pandalungan yang dapat digunakan sebagai bahan studi lanjut bagi penelitian warisan intelektual Islam Nusantara, khususnya di wilayah Pandalungan. Naskah-naskah tersebut, dengan demikian, akan terbaca dan tetap hidup sebagai sesuatu yang bersifat dinamis, dalam komunitas yang terus bergerak dan berubah. Kajian naskah-naskah ini juga diharapkan mampu merekonstruksi khazanah intelektual dan sejarah sosial kehidupan masyarakat di masa lalu. Dari khazanah naskah-naskah ini kita berharap bisa menulis sejarah sosial dan tradisi intelektual keislaman Pandalungan dari perspektif “kita”, bukan “orang lain.” Filologi menjadi instrumen pendekatan –yang digunakan secara longgar– dalam kegiatan ini. Pendekatan ini berangkat dari asumsi mengenai karakteristik manuskrip sebagai heritage yang diduga mengandung buah pikiran, perasaan, tradisi, adat-istiadat, dan budaya yang pernah ada, dan dianggap masih relevan dengan kondisi kekinian.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arps, Bernard. Tembang in Two Traditions: Performance and Interpretation of Javanese Literature. London: School of Oriental and African Studies, University of London, 1992.

Bruinessen, Martin van. Kitab Kuning: Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan, 1995.

Bruinessen, Martin van. Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia. Bandung: Mizan, 1996.

Emalia, Imas. *Gerakan Politik Keagamaan Islam di Karesidenan Cirebon 1911-1942*. Jakarta: Pustaka Intermasa, 2011.

Fathurrahman, Oman, dkk. Filologi dan Islam Indonesia. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Kemenag RI, 2010.

Herusatoto, Budiono. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: PT. Hanindita, 1991.

Koster, D.L. Mengembara di Taman-taman yang Menggoda: Pembacaan Naratif Melayu, terj. Siti Rohana dan Al-Azhar. Jakarta: KITLV, 2011.

Mas’udi, Masdar F. “Perempuan di Antara Lembaran Kitab Kuning.” Dalam Wanita Islam Indonesia dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual. Jakarta: INIS, 1993.

Ningtyas, Ika. “Tradisi Mocaan Lontar telah Terwarisi.” Tempo.Com, Rabu, 29 September 2010.

Pigeaud, Theodore G. Th. Literature of Java. Catalogue Raisonné of Javanese Manuscripts in the Library of the University of Leiden and Other Public Collections in the Netherlands, Jilid I. The Hague: Martinus Nijhoff, 1967.

Rahardjo, Christanto P. “Pandalungan: Panggung Orkestrasi Multikultural.” Makalah dipresentasikan pada Sarasehan Budaya “Identifikasi Budaya Pandalungan Probolinggo”, Museum Probolinggo, 09 Desember 2010.

Sutarto, Ayu, dan Setya Yuwana (et.al.s). Pendekatan Kebudayaan dalam Pembangunan Provinsi Jawa Timur. Jember: Kompyawisda, 2004.

Mocaan Lontar Bisa Semalam Suntuk. Radar Banyuwangi, 9 Agustus 2012.

Zoetmulder, P.J. Manunggaling Kawula Gusti: Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa, terj. Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia dan KITLV-LIPI, 2000.

Downloads

Published

2015-10-15

How to Cite

Ardiansyah, M. (2015). Naskah-Naskah Keislaman Pandalungan: Islamic Manuscripts of Pandalungan. Fenomena, 14(2), 347-380. https://doi.org/10.35719/fenomena.v14i2.589

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)