Peran Pesantren dalam Pembinaan Akhlak di Era Globalisasi
The Role of Islamic Boarding Schools (Pesantren) in Moral Development in the Globalization Era
DOI:
https://doi.org/10.35719/fenomena.v14i2.585Islamic boarding schools (pesantren) have great potential to create quality human resources, provided they can adapt to ongoing globalization without losing their distinctive characteristics. There are several reasons why pesantren have greater opportunities compared to other educational institutions: first, pesantren accommodate the nation's youth with limitless education; second, pesantren education balances physical and spiritual needs; third, pesantren education is widespread across various regions; and fourth, pesantren education aligns with sharia principles and social values in society.
Pondok pesantren memiliki peluang besar dalam menciptakan SDM yang berkualitas dengan catatan pondok pesantren mampu beradaptasi dengan globalisasi yang sedang terjadi tanpa meningkatkan watak kepesantrenannya. Ada beberapa alasan mengapa pesantren mempunyai peluang lebih besar daripada lembaga pendidikan lainnya: pertama, pesantren yang ditempati generasi bangsa dengan pendidikan yang tiada batas; kedua, pendidikan pesantren yang memberikan keseimbangan antara pemuasan lahir dan batin; ketiga, pendidikan pesantren telah tersebar di berbagai wilayah; dan keempat, pendidikan pesantren sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan sosial di masyarakat.
Downloads
References
A’la, Abdul. (2006). Pembaruan Pesantren. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta.
Ardhana. (2008). Penelitian Studi Kasus. Diakses dari http://ardhana12.wordpress.com pada 20 Juni 2010.
Asy’ari, et al. (2005). Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press.
Danim, Sudarman. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Dhoffer, Zamakhsyari. (1982). Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Faigoh. (2003). Nyai Agen Perubahan di Pesantren. Jakarta: Kucica.
Ghazali, Abu Hamid Muhammad, al-. (t.th.). Ihya’ Ulumuddin (Vol. 3). Semarang: Usaha Keluarga.
Hasibuan, Malayu S.P. (1996). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Gunung Agung.
Langgulung, Hasan. (1986). Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisis Psikologi dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka al-Husna.
Marzuki. (2009). Prinsip Dasar Akhlak Mulia: Pengantar Studi Konsep-Konsep Dasar Etika Islam. Yogyakarta: Debut Wahana Press.
Masyhud, Sulthon, et al. (2003). Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diwa Pustaka.
Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.
Mustofa. (2007). Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
Nasir, Ridwan. (2010). Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmat, Jalaluddin. (1991). Islam Aktual: Refleksi Sosial Seorang Cendikiawan Muslim. Bandung: PT Mizan.
Saefuddin, A.M. (1990). Desekulerasi Pemikiran: Landasan Islamisasi. Bandung: PT Mizan.
Satori, Jam’an, & Komariah, Aan. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Solihin, M., & Anwar, Rosihan. (2008). Ilmu Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sutarto, Ayu. (2008). Menjadi NU Menjadi Indonesia: Pemikiran KH. Abdul Muchith Muzadi. Surabaya: Khalista.
Syoodih, Nana. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Tatapangarsa, Humaidi. (t.th.). Akhlak Yang Mulia. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Uno, Hamzah B. (2008). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wahid, Abdurrahman, & Salim, Hairus (Ed.). (2001). Menggerakkan Tradisi: Esai-Esai Pesantren. Yogyakarta: LKiS.
Zuhri, Saifuddin. (2001). Guruku Orang-orang dari Pesantren. Yogyakarta: LKiS.
Downloads
Section
License
Copyright (c) 2015 Abdul Muis

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.