Muslim Moderat, Wacana Politik, dan Pertarungan Relasi Kuasa
Moderate Muslims, Political Discourse, and the Struggle for Power Relations
DOI:
https://doi.org/10.35719/fenomena.v9i1.466This research focuses on: (1) the ideas produced by moderate Muslims in Jember in relation to the ongoing “democratic celebration”; (2) the ideological tendencies in the discourse of moderate Muslims; and (3) the “local tricks” employed to transform political discourse to build civil society. This field research analyzes data obtained from field findings, supported by references such as books, journals, and other supporting materials. The study is qualitative in nature. Its aim is to uncover the meaning constructed by moderate Muslims through interpretation, hermeneutics, and discourse analysis based on observation, interviews, documentation, and textual study.
Penelitian ini memfokuskan pada: (1) gagasan‑gagasan yang dihasilkan oleh Muslim moderat di Jember sehubungan dengan “perayaan demokrasi” yang sedang berlangsung; (2) kecenderungan ideologis dalam wacana Muslim moderat; dan (3) “trik lokal” yang digunakan untuk mentransformasi wacana politik demi membangun masyarakat sipil. Penelitian lapangan ini mengolah data hasil temuan lapangan yang didukung oleh referensi berupa buku, jurnal, dan data pendukung lainnya. Penelitian ini bersifat kualitatif. Tujuannya adalah menemukan makna yang dibangun oleh Muslim moderat melalui interpretasi, hermeneutika, dan analisis wacana berdasarkan observasi, wawancara, dokumentasi, serta studi teks.
Downloads
References
Alfan, M. Alfan. (2002). “Momentum Kebangkitan Islam Moderat”. KOMPAS, 1 Februari 2002.
Bocock, Robert. (1986). Hegemoni. London: Twistock Publication.
Gramsci, Antonio. (1976). Selection From The Prison Notebooks. New York: International Publisher.
Haramain, Abd. Malik, dkk. (2001). Pemikiran-Pemikiran Revolusionir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamim, Thoha. (2004). Islam & NU Di Bawah Tekanan Problematika Kontemporer. Surabaya: Diantama.
Muzadi, K.H. Hasyim. (2007). “Bangsa dan Ideologi Transnasional”. Sindo, Rabu 09 Mei 2007.
Hendarto, Heru. (1993). Mengenal Konsep Hegemoni Gramsci dalam Diskursus Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Jakarta: Tim Redaksi Driyakara, Gramedia.
KOMPAS. (2009). “Biaya Pilkada Berlebihan”. Sabtu 24 Januari 2009.
KOMPAS. (2008). “Anggaran Pilpres 2009 Rp. 9 triliun”. 4 November 2008.
Latif, Yudi & Ibrahim, Idi Subandy. (1996). Bahasa dan Kekuasaan; Politik Wacana di Panggung Orde Baru. Bandung: Mizan.
Lechte, John. (2001). 50 Filsuf Kontemporer. Dari Strukturalisme sampai Postmodernitas. Yogyakarta: Pustaka Filsafat.
Ma’arif, A. Syafi’i. (2009). “Masa Depan Islam di Indonesia”, dalam Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia. Jakarta: The Wahid Institute dan Maarif Institute.
Mustafied, Muhammad. (2001). “Merancang Ideologi Gerakan Islam Progresif-Transformatif”, dalam Muhidin M. Dahlan. Sosialisme Religius suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Sorensen, Georg. (2003). Demokrasi dan Demokratisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suaedy, Ahmad. (2004). “Muslim Progresif dan Praktek Politik Demokratisasi di Era Indonesia Pasca Soeharto”, dalam Tashwirul Afkar, Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan & Kebudayaan. Edisi No. 16, 2004. Jakarta: Lakspesdam NU.
Sunardi, St. (1996). Nietzsche. Yogyakarta: LKiS.
Suwondo, Kutut. (2005). Civil Society di Aras Lokal, Perkembangan Hubungan Antara Rakyat dan Negara di Pedesaan Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar & Pustaka Percik.
Tempo Interaktif. (2008). Para Penyelenggara Pilkada Jatim Didesak Pertanggungjawabkan Dana Pilkada. Senin 11 Agustus 2008.
Wahid, Abdurrahman, et.al. (2009). Ilusi Negara Islam. Jakarta: Wahid Institute.
Downloads
Section
License
Copyright (c) 2010 Hafidz Hasyim

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.